/indon/

malming kok di 4chin edisyon

Attached: 1694981984124.jpg (720x960, 151.57K)

saya benci orang papua

atas saya jawak nigger

>indon
adalah kata umpatan, yang menunjukkan kalo anda bukan orang pribumi. bikin baru dengan /indo/ atau /indonesia/ atau enggak usah lah tinggal di sini.

ga ada yang peduli

indog

oh gitu... baik, koh, saya juga enggak peduli kalau mei 98 jilid 2 terjadi lagi. saya sudah auto-filter "indog". rupanya harus filter "indon" juga tapi enggak papa deh.

cringe

ok nigger

cringe nationalist rahayucuck

Kasihan sobat asean kita :(

Jannies do your job. We have secession movement here.

indon kata umpatan

this isn’t /aceh/ though?

>We have secession movement here.
*We have a secessionist movement here.

bump

Gw berharap agar PNS cepet cepet refresh angkatan. Ia lah, boomer bijak dan berpengalaman, tapi opung opung udah out of touch dalam mengambil keputusan. Belum lagi mereka suka tenggelem dalam tradisi orang peratara, buat [royek proyek negara makin mahal dan gak jelas.

Gw harap dalam kabinet presidensi berikutnya, ada banyak angkata muda, millenial dan zoomer, yang masuk dan bagi ambil keputusan. Gapapa lah kalo di supervisi sama angkatan tua, yang penting ada

Yang masalah tuh minoritas yang sok-sok ngatur mayoritas.

BTW gua minoritas, tapi gua tau diri kalau nih negara 90% menganut agama Islam. Sudah sepatutnya mereka memiliki peran besar dan luas dalam setiap hal di negeri ini.

Itu juga bener bang, dan nyambung juga sama apa yang gw omongin. Angkatan tua nggak bisa pake sosmed, jadi nggak ngerti kalo minoritas brisik (contoh: kaum pelangi) itu cuma minoritas

Mungkin maksudnya minoritas tuh bukan ke agama atau ras bang, tapi kayak:
>kaum LGBTQHESOYAM yang banyak bacot
>orang kampung kota sampingan yang sok sok ngatur subsidi
>pengangguran yang sok sok teriak revolusi wkwkwk

all me

Malming ngapain sis

Attached: 1660301466711532.jpg (1000x1000, 81.03K)

Kaum pelangi mah enggak ada pengaruh apa-apa. Yang gua maksud tuh kayak Luhut, Johnny, ngapain coba mereka? Arogan banget. Apalagi perwira-perwira polisi, yang emang di-setting lebih banyak minoritasnya (kebalikannya TNI). Udah lah, kita demokratisasi aja semuanya sebisa mungkin. Pasti lah orang Islam banyak menempati posisi penting, sementara minoritas juga mendapatkan tempat sesuai juga. Proporsional begitu, tapi hasil dari kompetisi terbuka.

Kan orang kayak Joni itu ketawan hasil kayak "affirmative action" gitu. Sama sekali enggak kompeten, tapi kebetulan kepilih biar nyenengin minoritas yang notabene pemuja fanatik Pak Presiden. Luhut oke emang ada skill/koneksi, tapi masa dia ngatur banyak gitu jadi menko? Paling besar harusnya posisinya penasehat presiden, kan dia minoritas.

berlian

>Yang gua maksud tuh kayak Luhut, Johnny, ngapain coba mereka? Arogan banget. Apalagi perwira-perwira polisi, yang emang di-setting lebih banyak minoritasnya (kebalikannya TNI).

liat kesamaan mereka apa? mereka udah tua semua, udah out of touch

batu bara

coli

Our affirmative action is based on political party you dumb fuck.

I love Indonesia and despite everything this country is going in the right direction, it’s growing and becoming ever more stronger and relevant in world stage, and this is coming from political major who used to live in UK, but now return home to build this country
This minority majority dialectic will get you nowhere, Indonesia is very diverse, this country is not for Muslims alone but for everyone that lives here

Percaya sama gw bang, ni kaum pelangi bangsat bakal dominasi moral kalo di diemin. Liat USA, dulu kristen keras dan kuat, sekarang loyo sama kaum pengidap HIV ini

First date sama match tinder, dia dah ngajak ketemuan ortunya sama ngomongin nikah. Wah gila ni cewek, narget nikah umur 25 berarti tahun depan anjing wkwkwk

samefag terus anjing

Indonesia masih bisa di gatekeeping mah kalau lgbt, yg amerika emang krna dari sononya bebas, makanya selama masih ada yg di"opress", ya semakin dibebaskan